Selasa, 13 Januari 2009

5 Alasan Utama Penyebab Kegagalan Pemimpin

di 17.33 0 komentar




Paul Paterson dalam sebuah artikel diblog-nya mengetengahkan 5 alasan utama penyebab kegagalan seorang pemimpin. Berikut ini saya berikan rangkuman singkat kelima alasan tersebut.

1. They disconnect from the people they are leading
Kenyataannya banyak pemimpin yang terlalu terpaku pada “serba-serbi kepemimpinan”, dan mereka melupakan bahwa kepemimpinan sesungguhnya adalah tentang orang yang dipimpin.

2. They become proud and refuse to be questioned
Pemimpin terkadang memiliki ego yang tinggi saat mereka berada dipuncak, memimpin orang-orang. Menghindar dari pertanyaan.

3. They are not authentic
Seorang pemimpin bukanlah menjadi orang lain, tapi menjadi diri sendir dengan memaksimalkan kekuatannya dan menutup kelemahannya.

4. They are authentic
Seorang pemimpin yang terlalu menjadi dirinya sendiri dan tidak mau menerima pendapat orang lain juga tidak baik.

5. They do too much
Pemimpin seharusnya mendelegasikan tugas, bukan mengerjakan semuanya sendirian meskipun dirinya mampu.

Masih ingin tau ulasan lengkap mengenai ide dari Paul Paterson ini, terutama untuk point ke 3 dan 4? Baca langsung artikelnya di sini.


Sumber : http://blog.yuliarto.com/category/kepemimpinan/

4 Cara Mengobati Kebosanan

di 17.11 0 komentar



Melakukan sesuatu secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama sering kali menimbulkan kebosanan. Padahal rasa bosan bisa menyebabkan seseorang malas dan bahkan berhenti melakukan sesuatu. Ini jelas berbahaya apabila kebosanan menyerang sisi-sisi penting dalam kehidupan kita seperti pekerjaan dan hubungan. Jangan sampai gara-gara kebosanan, kita tidak bekerja. Atau juga gara-gara kebosanan, hubungan jadi merenggang.

Berikut ini saya berikan beberapa tips yang bisa mengobati kebosanan:

1. Lakukan berbeda
Melakukan sesuatu secara monoton, sering kali menyebabkan kebosanan. Untuk itu lakukan dengan cara-cara yang berbeda. Siapa tahu dengan cara yang berbeda, selain bisa mengatasi kebosanan, justru kita bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.

2. Berikan apresiasi
Saat kita melakukan sesuatu, cobalah untuk membuat celebrasi untuk apa yang kita lakukan. Celebrasi tersebut bisa berupa hal yang kita senangi sebagai hadiah dari apa yang sudah kita lakukan. Misalnya saat kita sudah bekerja selama seminggu penuh, kita berikan satu kali untuk makan diluar untuk menu yang kita sukai untuk memperingati seminggu kita sudah bekerja dengan baik sekali.

3. Ingat visi dan tujuan kita
Setiap yang kita kerjakan, yang mempunyai visi dan tujuan yang jelas, pasti bisa kita lakukan sebaik-baiknya. Hal itu karena visi dan tujuan memberikan semangat. Oleh sebab itu, jika kita mulai bosan, coba ingat visi dan tujuan kita yang bisa kita raih dari apa yang kita lakukan. Setelah itu pasti kita akan punya tambahan semangat untuk berjuang lagi.

4. Ingat pencapaian kita
Pencapaian-pencapaian tertentu dalam pekerjaan dan hubungan, kalau diingat kembali bisa memberikan semangat untuk melakukan sesuatu, plus membangkitkan keinginan untuk mendapatkan pencapaian-pencapaian lain.

Sumber: http://blog.yuliarto.com/

Kamis, 01 Januari 2009

Kematian yang Indah

di 23.23 0 komentar
Khalid bin Walid, panglima perang Islam semasa Rasulullah SAW, bercita-cita mati syahid di medan perang. Allah ternyata berkehendak lain. Pahlawan legendaris yang digelari Saifullah (pedang Allah) itu justru meninggal dalam kesendirian di kamarnya. Bagi kaum Muslimin, mati syahid dalam pertempuran melawan musuh-musuh Islam, memang, terasa gagah. Heroik dan dramatis. Mati syahid, mati saat berjihad membela kebenaran di jalan Allah dan demi memperoleh ridha Allah, bukan hanya kematian yang indah, tapi juga mulia; memenuhi janji Allah untuk hidup abadi di sisi-Nya.


Allah berfirman, ''Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka.'' (Ali 'Imran ayat 169-170). Itulah salah satu sebab mengapa banyak orang terpanggil untuk berjihad di jalan Allah dan bercita-cita mati syahid. Persoalannya, jihad itu bukan hanya berperang melawan musuh-musuh Islam seperti di zaman Khalid bin Walid dulu. Istilah jihad, tulis Dr M Quraish Shihab dalam Wawasan Alquran, sering disalahpahami atau dipersempit artinya.

Alquran mengisyaratkan jihad sebagai perjuangan melawan kebatilan. Sepanjang hayat manusia, bahkan sampai kiamat kelak, dituntut untuk berjuang melawan segala bentuk kebatilan. ''Al-jihad madhin ila yaum al-qiyamah.'' (jihad, perjuangan, terus berlanjut sampai hari kiamat). Jihad itu banyak bentuk dan macamnya. Begitu pula kebatilan. Jihad di jalan-Nya juga bukan hanya perang secara fisik melawan kebatilan yang berada di luar, tapi juga di dalam diri kita sendiri.

Dalam surat At-Taubah ayat 24, Allah berfirman, 'Katakanlah, 'Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya'.''
Ayat tersebut menunjukkan keutamaan berjihad di jalan Allah, seperti keutamaan mencintai Allah dan Rasul-Nya. Tak ada kata pedang, senjata, atau bau darah di dalamnya. Setiap Muslim, apa pun profesi dan pekerjaannya, yang menegakkan kebenaran demi Allah, punya kesempatan yang sama untuk berjihad.

Para pemberani yang kukuh dan teguh melawan kebatilan, kezaliman, dan kebiadaban seperti Munir (almarhum), misalnya, insya Allah, termasuk orang-orang yang lulus menempuh ujian, dengan segala kemampuan, kesabaran, dan ketabahannya. Jihad adalah cara yang ditetapkan Allah untuk menguji manusia. Orang yang tahan uji seperti itu, kalaupun gugur di jalan Allah, ia menempuh kematian yang indah. Seperti kata Allah, ia tidak mati, bahkan hidup di sisi Allah d
engan mendapat rezeki-Nya. Wallahu a'lam.

(Sumber : Hikmah Republika, oleh EH Kartanegara ) (/i>

 

It's My Life Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review